Lolongan Anjing

Lolongan Anjing
Oleh Kang Bari



Entah sudah berapa kali terdengar lolongan anjing itu membelah kesunyian malam ini, hal tersebut membuat warga desa semakin yakin akan berita yang beredar belakangan ini. Mereka mendengar berita dari mulut ke mulut bahwa itu adalah suara anjing misterius yang pertanda akan ada musibah besar yang bakal  menimpa desa ini. Keyakinan seperti ini telah merasuk kedalam pikiran warga desa semenjak lima pekan terakhir ini. Sehingga obrolan warga di warung-warung kopi, pinggir-pingir jalan, di gardu-gardu ronda, di tempat-tempat pernikahan selalu dihiasi dengan berita anjing misterius itu. Kalau sudah berdiskusi tentang berita itu mereka lupa waktu, baik petani, pekerja bangunan, tukang becak, perangkat desa, guru, pemulung dan lain sebagainya.

Perasaan was-was bahkan ketakutan yang luar biasa apabila malam Jumat mendengar lolongan anjing berkali-kali. Seolah-olah musibah sudah di depan mata, warga desa tidak berani tidur di rumah sendiri, mereka bergerombol beberapa rumah berkumpul menajdi satu. Kaum laki-laki berjaga-jaga di luar rumah sementara kaum ibu dan anak-anak berada dalam rumah. Sampai sebegitu hebohnya suasana desa itu pada saat malam Jumat tiba.

Di Masjid Mubarak masih terdengar suara Ustad Zainuddin memberikan tausiahnya kepada jamaah malam itu, meskipun jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.00. Jamaah   masih tampak antusias mendengarkan uraian ustad muda ini, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan dari jamah kepada pembicara. Salah satu dari jamaah itu adalah Pak Syukur, ia tidak ketinggalan bertanya pula tentang lolongan anjing yang diyakini akan mendatangkan musibah itu.
“Mohon penjelasan Pak Ustad, apa benar suara lolongan anjing pada malam Jumat itu prtanda akan datang musibah?” tanya P.Syukur dengan antusias.
“Baiklah Pak Syukur, ada hadist Rasulallahi SAW yang mengatakan yang arinya begini “Apabila kamu mendengar anjing melolong dan keledai meringkik mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya mereka melihat apa yang tidak kamu lihat,” (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Jadi menurut ajaran Islam lolongan anjing itu tidak menandakan akan adanya musibah. Rasulullah perintahkan kita meminta perlindungaNya. Lalu dengan apa kita minta perlindunganNya, tentunya dengan doa, misalnya baca ta’awud, istighfar dan lain-lain doa yang maktsur,” jawab ustad panjang lebar.
“jadi tidak benar ya Pak Ustad pendapat kebanyakan orang di sini?” tanya Pak Syukur minta penegasan ustad.
“Insya Allah tidak benar dan kita berharap perlindungan Allah SWt tadi,” demikian penejalsan ustad Zainuddin.
Akhirnya pengajian malam itu ditutup setelah jarum jam menunjukkan pukul 21.00. Diakhir acara Ustad Zainuddin mengajak jamaah untuk memajatkan doa, isak tangis mengiasi suasana pembacaan doa malam itu.

Perasaan lega menghiasi wajah jamaah malam itu, mereka mendapatkan pencerahan terhadap apa yang selama ini menghantui jiwanya. Penjelasan Ustad Zainuddin di Masjid Barokah itu akhirya berloncatan dari mulut ke mulut berdengung di tengah-tengah masyarakat dan mengikis pemahaman yang kurang tepat selama ini. Sehingga berangsur-angsur masyarakat tidak lagi dihantaui perasaan was-was kalau mendengar lolongan anjing saat malam tiba.

Obrolan masyarakat di berbagai tempat umum tidak lagi merisaukan lolongan anjing tetapi justru sekarang menepis anggapan lama itu. Bahkan ucapan yang keluar dari lisan mereka saat mendengar lolongan anjiNg adalah ta’awud dan ucapan sejenisnya yang mengharapkan pelindungan Alllah SWT. Bukan kagi perasaan cemas dan ketakutan.

#DAY5
#30 DWC
#ONE DAY ONE POST



Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Iya, betul. Tidak ada yang perlu ditakuti kalau sudah tahu ilmunya.

    BalasHapus
  3. tulisannya inspiratif, terima kasih sdh mengingtkan, Mas Bari

    BalasHapus
  4. Terimakasih tulisannya
    Menginspirasi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Abadi

Hamid

Pelukis