Kesurupan Masal

Kesurupan Masal
Oleh Kang Bari



"Tolong..tolong...tolong..." suara anak-anak sambil berhamburan keluar kelas, kegaduhan itu terjadi di kelas 6  saat  jam istirahat baru saja berawal. Pak Syaikhu Guru Pendidikan Agama Islam mendengar itu segera keluar dari kantor menuju ruang kelas 6. Nampak di luar kelas anak-anak dengan wajah cemas dan ketakutan berlarian ke halaman sekolah.
"Apa yang terjadi Nak?" tanya Pak Guru itu kepada salah satu siswa yang berdiri di depan pintu dengan mematung. Yang ditanya tidak segera menjawab, hanya telunjuk tangan kanannya mengarah ke dalam kelas. Kemudian disusul ucapan terbata-bata dari lisan anak itu.
"Itu...itu...itu..Pak,"  suarany hampir-hampir tidak terdengar.

Pak Syaikhu bergegas masuk ruang kelas enam, betapa dia terkejut didapatinya enam siswa bertingkah laku aneh. Empat  siswa perempuan dan dua siswa laki-laki,  dua anak lelaki itu mengaum seperti harimau dengan posisi merangkak layaknya harimau beneran. Tiga siswi menjerit-jerit histeris kemudia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sambil berlarian di ruang kelas. Yang dua siswi lagi mengerang kesakitan seperti orang menderita sakit parah.

Guru PAI itu kemudian keluar sebentar menuju ruang guru, tidak lama berselang keluar bersama Pak Hamdan guru pembina osis dan kesiswaan. Mereka berdua kemudian menuju ke kran air untuk mengambil air wud, setelah itu beliau meminta tolong kepada beberapa siswa laki-laki untuk membantu menyisihkan  meja kursi yang ada di kelas 6 supaya lapang. Keenam siswa yang kesurupan itu kemudian didudukkan di tengah ruangan sambil dipegang bagi siswa yang masih meronta-ronta. Dibantu bapak dan ibu guru lainnya keenam siswa itu akhirnya bisa tenang duduk di tikar yang sudah disediakan.

Sejenak kemudian mengalun lantunan ayat-ayat ruqyah dari lisan Pak Syaikhu dan dan Pak Hamdan menggaung memenuhi ruangan kelas enam. Suara merdu mereka berdua menggema kedalam telinga enam siswa yang keseurupan itu, menerobos ke jantung dan sanubari mereka, mengalir di urat nadinya sehingga menggetarkan jiwa mereka. Lima menit kemudian keenam siswa itu menggeliat kepanasan sambil berteriak-teriak.
" sakit....panas...aku tidak kuat."  Namun proses ruqyah masih terus dilakukan, lantunan ayt-ayat Al Quran terus sajangalir dari lisan kedua guru itu.


Memasuki menit ke sepuluh perubahan terjadi pada enam siswa yang  kesurupan tersebut, mereka mengeluh mual-mual dan pusing kepala. Untuk antisipasi maka beberapa orang siawa diminta mengambil enam baskom untuk menampung muntahan mereka. Baru saja petintah iti diberikan salah satu diantara siswa itu sudah muntah-muntah sehingga tumpah di tikar. Suasana dalam ruangan menjadi ramai dengan suara muntah dari keenam siswa tersebut. Aroma tidak sedappun memenuhi ruangan itu akibat banyaknya material yang dikeluarkan.


Ruqyah berlangsung sekitar tiga puluh menit, siswa yang kesurupan sudah membaik. Mereka sudah sadarkan diri dan tidak lagi muntah-muntah. Keenam siswa tersebut akhirnya diantar pulang karena kondisinya masih lemas. Kemudian ruangan ditata kembali seperri semula karena jam belajar akan dimulai lagi.

#DAY6
#30 DWC
#ODOP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nenek Bariyah Wanita Tangguh

Hamid

Pelukis