Cinta Abadi

Cinta Abadi
Oleh Kang Bari


Aku ingin belajar darimu bagaimana bisa menghapus sakit yang setiap saat menyiksa hatiku. Bukan karena aku membenci tetapi justru karena mencintai. Cinta yang merebak bagaikan bunga pada musimnya, dihinggapi kupu-kupu dengan riangnya.

Kini tanganku tak mampu menggapai keindahan taman cinta, tidak sanggup meraup manisnya madu bunga. Aku hanya mampu menatapmu dalam keindahan cinta. Hanya sanggup memelukmu dalam kehangatan bayangan maya.

Cinta itu kini memenuhi lorong-lorong hatiku, mengembara dalam bilik-bilik jantungku. Mengalir bersama aliran darahku, merembes di seluruh nadiku. Menyumbat akal sehatku, menggeliatkan imajinasiku.

Cinta itu kini sepenuhnya jadi milikku,  yang tidak akan ku lepaskan hingga satu waktu. Saat aku dan dirimu bertemu dalam taman impian. Taman yang penuh wangi bunga. Beralaskan permadani kasih sayang.  Bersenandungkan  kidung asmara. Bermandikan madu kebahagian. Bertahtakan mutu manikam kemuliaan. Ditepi danau yang penuh kemilau cahaya keabadian,di pinggir pantai kedamaian.

#Days1
#30DWC
#OneDayOnePost

Komentar

  1. dekat pabrik gula Mbak hehehe

    BalasHapus
  2. Saya bacanya seperti membaca buku Sayap Sayap Patah...enak, mengalir dan penuh imajinasi...

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. usia semakin senja harus semakin romantis Mas Suden

      Hapus
  4. Aku pun masih mencari apa arti cinta itu sebenarnya? Apakah sama halnya dengan gula-gula kapas?

    BalasHapus
  5. oalaaahh

    kebayang pak kalo dicontekin anak sd jaman now wkwk :D

    BalasHapus
  6. Cinta ooh cinta hihi asik banget ngebaca tulisan nya pak Bari

    BalasHapus
  7. Prolis nya ngena pak, ngalir banget..

    BalasHapus
  8. Always ademin ati punya Pak Bari hahaha (es batu kali yee)

    BalasHapus
  9. Manis ya pak tulisannya. Diksinya variatif 👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hamid

Pelukis