Review Fiksi ( Sukreni Gadis Bali)
Sukreni Gadis Bali
(Review Fiksi)
Oleh Kang Bari
Judul : Sukreni Gadis Bali
Penulis : A.A Pandji Tisna
Penerbit :
Balai Pustaka
Tebal : vii +74 halaman; ilus 21 cm
ISBN :
979-407-853—0
Ditulis ulang oleh :
Huri Yani ( disesuaikan untuk bacaan siswa SD dan SMP)
Cetatakan :
2
Tahun Terbit :
2007
Genre :
Fiksi/umum
Novel ini bercerita tentang kehidupan nyata dalam peradaban
masyarakat Bali yang terkadang tidak tersentuh oleh media. Penulis
mengungkapkan fakta yang terjadi ditengah-tengah masyarakat dengan dikemas
sedemikian rupa. Sehingga karya besar ini sedap untuk dinikmati, pembaca akan
dibawa oleh penulis kedalam kehidupan yang benar-benar terjadi.
Dimulai dengan menyajikan realitas masyarakat Bali kemudian
menyuguhkan akan kesadaran dan jati diri manusia yang penuh dengan kelemahan.
Penulis juga menyajikan pentingnya peran ibu dalam mendidik anak. Tokoh yang mewakili peran kaum ibu sebagai
pendidik ini adalah Men Negara, seorang wanita janda yang menikah beberapa kali
dan mempunyai beberapa orang anak.
Dalam perjalanan hidupannya Men Negara melakukan kesalahan dalam
mendidik anak-anaknya, salah satu anak perempuannya di manfaatkan sebagai penarik
bisnis yang dijalankannya. Dari situlah ia mendapatkan keuntungan yang cukup
menjanjikan. Hal ini penulis ungkapkan dengan uraian berikut. “ Dalam sebulan saja, rupa kedai Men Negara
berubah dengan cepat. Meja kotor dan tungku dari tanahtelah berganti dengan
meja baru dan tungku yang terbuat dari semen. Lampu yang dikapuri telah
berganti dengan lampu yang bercat air emas....” ( halaman 20 )
Kesalahan yang lebih fatal yang dilakukan oleh Men Negara
adalah ketika hasat menguasai dirinya karena kehadiran seorang gadis cantik Ni
Luh Sukreni. Sehingga gadis ini dianggap saingan berat anak gadisnya yang
bernama Ni Negari, maka segala tipu musylihat mereka lakukan untuk
menghancurkan gadis cantik ini.
Sukreni adalah gadis misteri bagi Men Negara, karena dia
datang dari daerah Manggis yang cukup jauh dari tempat tinggalnya sendiri di
Desa Bingin Banjah. Bagaimana penulis mengungkap siapa sebenarnya Sukreni ini
dan bagaimana kisah selanjutnya maka pembaca akan disuguhi alur cerita yang
sangat indah oleh penulis. Penulis akan mengajak anda untuk berkelana dalam
kedalaman budaya masyarakat Bali yang penuh dengan mistik itu.
Penulis juga menyajikan keluhuran budi lewat tokoh muda yang
bernama Ida Gde Swamba, dialah contoh kemuliaan seorang manusia yang berdiri
diatas nilai-nilai kebenaran sebuah agama.
Pesan-pesan kemanusiaan itu penulis sajikan dalam setiap sub bab dari novel ini, sehingga sangat enak untuk dibaca. Kepiawian sang penulis dalam menyampaikan pesan moral dipadu dengan dialog dan telling yang sangat serasi, membuat pembaca betah menikmati tulisan ini.
Kemudian penulis menutup novel ini dengan pesan yang sangat
dalam atas semua yang telah diperbuat oleh manusia dimuka bumi ini. “ Semua itu sudah terlambat. Kodrat Yang
Maha kuasa tidak dapatdielakkan manusia.”( halaman 71)
#Tanatngan ODOP#Review Karya Fiksi
Komentar
Posting Komentar