Antara Bengkulu dan Yogyakarta.

Antara Bengkulu dan Yogyakarta
Oleh Kang Bari

 Berangkat dari rumah pukul 05.00 hari masih gelap, naik travel menuju bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Perjalan sedikit kurang nyaman karena belum sempat makan pagi, sehingga badan terasa masuk angin. Perut mual dan keluar keringat dingin, rasanya mau muntah tetapi tidak juga bisa. Sedikit mabuk kira-kira begitu.

Tiba di bandara pukul 07. 25 , terus saja aku meletakkan barang bawaan di ruang tunggu tentunya setelah cekin. Kemudian menuju kantin yang ada di sebelah kanan ruang tunggu, kupesan seporsi lontong sayur dan satu cangkir teh hangat manis. Dengan lahap makanan yang kupesan itu tersantap, bersama minumanya tadi.

Pukul 08.50 penumpang sudah dipanggil untuk memasuki pesawat lewat pintu dua, semua barang yang tidak masuk begasi kubawa juga. Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 297 tepat pukul 09.30 merayap menyusuri landasan pacu Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Perjalananku kali ini menuju ke Yogyakarta dalam rangka mengikuti Grand Final Lomba Budaya Mutu SD tingkat Nasional bertempat di Rich Jogja Hotel. Cuaca sangat bagus sehingga pesawat dengan mulus meninggalkan bandara, duduk dikursi dengan nomor 26J.

Awal penerbangan aku masih menikmati pemandangan dari jendela pesawat, krena kebetul memang dipinggir. Kantuk yang tidak tertahan membuatku tak bisa melanjutkan menikmati pemandangan awan di atas Pulau Sumatra. Tersadar ketika pramugari mengumumkan bahwa 20 menit lagi pesawat aakn mendarat di Bandara Soekarnao-Hatta Cengkareng Propinsi Betawi. Sedikit cuaca mendung sehingga pesawat mengalami sedikit goncangan.

Alhamdulillah tepat pukul 10.45 menit pesawat mendarat dengan selamat. Selanjutnya para penumpang turun sesuai dengan tujuanya masing-masing. Karena tujuanku ke Yogyakarta maka harus transit, menuju pemberangkat pintu 24. Sebelum berangkat menuju ke Yogyakarta saya sempatkan istirahat sejenak saat menunggu di ruang tunggu.

Pukul 11.40 penumpang dipersilakan memasuki pesawat dengan nmor penerbangan GA 208, berduyun-duyunlah penumpang menuju pesawat. Tiga puluh  menit brikutnya pesawat menyusuri landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta menuju Adi Sucipto di Yogyakarta. Untuk mengisi waktu selama penerbangan kusempatkan menonton film Laskar Pelangi pada layar perak yang tersedia di kursi depan tempat dudukku. Perjalan 55 menit terasa sangat sebentar, karena asyik menikmati alur film tersebut. Semabari menikmati film aku juga menyantap senek yang diberikan pihak maskapai juga secangkir jes jeruk.

Alhamdulillah tepat pukul 13.15 menit pesawat mendarat di LANUD Adi Sucipto Yogyakarta dengan selamat. Menginjakkan kaki di Bumi Kasultanan Ngayogyokarta terasa damai, tercermin dari tutur kata dan bahasa yang khas para petugas bandara. Bahkan petugas bandara dalam memberikan pengumuman menggunakan tiga bahasa , yaitu bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Keramahan ini dapat kita rasakan sampai para sopir taksi dan petugas parkirpun menggunakan bahasa dengan logat jawa yang sangat khas itu.

Perjalanan ke hotel disambung dengan menggunakan taksi, sang sopir sangat ramah. Perjalanan sedikit macet karena jam pulang sekolah dan merupakan hari kerja. Sekitar tiga puluh menit taksi sudah sampai di tempat tujuan. Kami disambut para petugas hotel dengan menggunakan Busana khas Yogyakarta, yaitu blangkon Yogyakrta dan Jas Beskap.


======Yogyakarta 07 Nopember 2017

Komentar

  1. Awal perjalanan yg kurang menyenangkan, tp diakhiri perjalan yg sangat penyenangkan dijogya' semoga perjln.lain waktu menyenangkan semua....selamat berkarya kang bari. Semoga sukses selalu. Aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nenek Bariyah Wanita Tangguh

Hamid

Pelukis