Tempoyak
Tempoyak*
Oleh Kang Bari
9 Oktober 2017
Bengkulu
kaya akan sumberdaya alam , baik yang dapat di perbaharui atau pun yang tidak
dapat diperbaharui. Sebagian besar wilayah Bengkulu masih berupa hutan, dari
hutan lindung, hutan tanaman industri, hutan produksi terbatas dan juga hutan
budidaya. Dari sini menghasilkan berbagai macam hasil hutan, diantaranya adalah
kayu, rotan, buah-buahan, damar, gaharu, dan juga karet.
Selain
hutan di wilayah Bengkulu juga banyak perkebunan baik yang bersekala kecil
maupun besar, juga perkebunan rakyat. Beberapa komoditas perkebunan yang
menjadi andalan antara lain: Kelapa Sawit, Karet, Kakau dan juga buah-buahan.
Beberapa perkebunan dikelola oleh perusahaan asing, selain ada juga perusahaan
nasional bahkan juga perkebunan milik rakyat. Perkebunan rakyat pada umumnya
merupakan plasma dari perkebunan besar di sekitar pemukuman penduduk.
Keaneka
ragaman hayati di wilayah Bengkulu menjadi salah satu penunjang keberhasilan
daerah ini untuk sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Berada di
deretan bukit barisan menjadikan hutan
dan perkebunan di daerah ini kaya akan produk buah-buahan. Salah satu produk
unggulan buah adalah durian. Durian tumbuh subur secara alami di hutan dengan
barbagai macam spesies. Ada durian tembaga, durian hijau, durian montong, durian
kuning dan masih banyak lagi. Sehingga produksinya sampai di pasarkan keluar
provinsi, seperti Lampung, Sumsel, dan bahkan Jakarta.
Musim
buah durian yang terjadi hampir sepanjang tahun berakibat pada surplusnya
produk buah ini. Dari hal itulah maka muncul kreatifitas penduduk setempat
untuk mengolah hasil buah ini. Beberapa hasil olahan daging buah durian yang
sudah memasyarakat diantaranya adalah tempoyak dan lempuk. Dua jenis olahan
ini dapat dijumpai di toko-toko penjual oleh-oleh khas Bengkulu yang banyak kita jumpai di pusat kota.
Tempoyak
adalah hasil olahan buah durian yang digunakan untuk bumbu penyedap
masakan. Tidak lengkap rasanya kalau masyarakay asli menjamu tanpa adanya yang
satu ini. Proses pembuatan cukup sederhana yaitu dengan cara:
1.
Memilih durian masak yang bagus
2.
Mengupas dan mengambil daging buahnya dengan
menjaga tetap steril.
3.
Menyimpan daging buah durian ke dalam toples di
tutup rapat-rapat.
4.
Setiap hari membuka tutup toples untuk membuang
gas biar tidak meledak.
5.
Setelah 7 hari baru terjadilah proses permentasi
yang sempurna
6.
Daging buah durian atau sekarang sudah disebut tempoyak
siap di gunakan.
Tempoyak biasa digunakan untuk penyedap gulai santan dan juga
bisa disajikan dalam bentuk sambal goreng ikan. Untuk gulai cukup diambil dua
sendok makan kemudian di masukkan kedalam kuah gulai tersebut. Kelezatanya tidak kalah dengan penyedap rasa
pabrikan. Selain gurih juga aroma durianya sangat dominan dan khas.
~~~Argamakmur ---
Komentar
Posting Komentar