KLINIK RUQYAH

KLINIK RUQYAH
Oleh Kang Bari
28 September 2017


Ruqyah syar'iah adalah sebuah terapi pengobatan dengan cara membacakan ayat-ayat suci AlQuran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari AlQuran dan Sunnah Rosulullhahi SAW.


Berukuran 6 X 6 meter dinding bercat hijau bangunan  permanen dengan beberapa jendela kaca untuk penerang ruangan mempercantik bangunan ini.  Berada di pinggirjalan utama yang menghubungkan kota Argamakmur dan Bengkulu , terawat dengan rapi. Tidak ada yang membedakan bangunan ini dengan bangunan yang ada disekitarnya.  Aneka  bunga dalam pot berjejer indah disekitar bangunan kian menambah asri. Dilengkapi dengan kran-kran air di samping kanan bangunan memudahkan pengunjung untuk menjangkaunya. Halaman berpapingblok, sehingga lebih harmonis dengan bangunan klinik. Di pintu gerbang ada papan nama tertulis “ KLINIK RUQYAH SYAR’IAH”. Dihalaman gedung berjajar beberapa kendaraan roda empat dan puluhan roda dua parkir dengan rapi.

Suara lantunan ayat-ayat AlQuran selalu menggema diruangan itu terdengar sayup-sayup dari jalan utama. Tamu duduk rapi diteras menunggu antrian, mirip tempat praktek dokter. Mereka juga mengambil kartu antrian. Pasien datang dari berbagai daerah sekitar tempat ini bahkan ada yang berasal dari kabupaten tetangga. Di pintu masuk ada petugas yang memanggil dan mencatat nomor antrian dan nama pasien. Profesionalisme nampak mendominasi pengelolaan temat ruqyah ini. Tidak seperti praktek perdukunan yang bernuansa magis. Keluarga pasien dibatasi satu orang yang bisa masuk menyertai pasien yang akan diruqyah.

Ustad Ahmad begitu para pengunjung menyebut sang pemilik klinik, dibantu 4 orang asistenya (mengenakan baju koko wrna putih, peci puti dan celana hitam terlihat rapi) melayani para pasien dalam ruangan yang beralaskan karpet warna hijau  terlihat rapi dan bersih. Dilengkapi dengan tiga kipas angin dinding mebuat ruangan cukup terasa nyaman dan tidak gerah. Di pojok ruangan disediakan dispenser dan gelas-gelas yang tersusun rapi dan bersih. Tidak terlihat ornamen gambar atau tulisan di dinding ruangan ini kecuali satu hiasan dinding bertuliskan kalimat “ La ilaha Illaalloh”.

Sebelum dipanggil dipastikan oleh petugas bahwa setiap pasien dan pendampingi sudah berwudu. Pada umumnya pasien yang datang mengalami gangguan jin, membuang rajah, susuk, ajimat dan sebab lainya yang secara medis tidak bisa terdeteksiPasien dipanggil sesuai dengan nomor urut yang sudah dicatat oleh petugas. Bagi  yang sudah dipanggil,  masuk bersama satu orang anggoa keluarganya, duduk bersila jejer rapi dengan pasien yang lain. Masing- masing asisten Ustad Ahmad menangani satu pasien, termasuk Ustad Ahmad sendiri. Setiap peruqyah mengambil posisi berdiri dibelakang pasien, dimulai dengan mengajak pasien dan pendamping membaca istighfar 3 kali. Kemudian dilanjutkan oleh peruqyah melantunkan ayat-yat ruqyah dengan suara nyaring. Selin itu setiap peruqyah memegang tongkat sepanjang kira-kira 30 cm, digunakan untuk menyetuh tubuh pasien  kalu pasienya perempuan, kalau pasienya laki-laki tongkat itu tidak di dipkai. Hal ini untuk menghindari fitnah saat proses ruqyah berlangsung.


Suara merdu latunnan ayat-ayat ruqyah membahana dalam ruangan itu, suasana jadi khidmad. Beberapa menit kemudian suasana itu menjadi gaduh karena reaksi ayat-ayat AlQuran yang dibacakan para peruqyah terhadap pasien. Ada pasien yang muntah-munta , ada yang menjerit histeris, dan ada yang menangis bahkan ada pasien yang meronta-ronta. Pasien yang meronta-ronta terpaksa harus dibantu pendamping pasien untuk memegangnya. Unutk pasien yang muntah-muntah sudah disediakan baskom tempat menampung. Hal itu berlangsung sekitar tiga puluh menit. Barulah mereda suasana dalam ruang itu kembali hening, pasien nampak kelelahan dan para peruqyah kemudian memberikan motivasi kepada pasien, untuk banyak mengingat Alloh, disiplin melakukan solat, rajin membaca AlQuran. Suana seperti  ini terjadi setiap hari kecuali hari Jumat yang memang libur tidak membuka praktek.

Komentar

  1. Salam pak Bari, saya baru tau proses ruqyah seperti ini.

    Terimakasih sebelumnya sudah mampir di blog saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kembali...krg lbh bgt...mksh dah singgah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Abadi

Hamid

Pelukis