AKU TIDUR 20 TAHUN
AKU TIDUR 20 TAHUN
Oleh Kang Bari
Tidur merupakan
rutinitas manusia dari masa orok sampai meninggal dunia. Juga merupakan
kebutuhan yang bersifat alamiyah dan sangat mendasar. Bahkan yang satu ini
tidak bisa digantikan dengan aktifitas yang lain. Ketika porsinya dikurangi
akan menimbulkan permasalahn, demikian juga sebaliknya. Dari yang paling ringan
hingga yang berat.
Dalam
cerita pewayangan tersbut seorang raja yang bernama Dasa Muka, Konon bertapa
dengan tidur seama 100 hari. Untuk membangunkanya tidak mudah, memerlukan
kesaktian tersendiri. Dalam AlQuran juga dimuat tentang pemuda Kahfi, Dengan izin Allah mereka kemudian
ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika
masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang
beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-'Adzim; jilid:3 ;
hal.67-71).
Dalam sebuah
surat di AlQuran Alloh berbicara tentang waktu dan menejemennya. “ Demi masa.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mngerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling
menasehati untuk kesabaran”. (Al
Ashr.103: 1-3). Kaitanya dengan waktu hakekatnya Alloh menganugerahkan manusia
secara kwantitatif sama yakni 24
jam.
Kecerdasan
manusia dalam memanfaat kesempatan akan membedakan hasil akhir yang diperoleh.
Dalam bahasa modern dikenal dengan menejemen waktu. Sehingga dengan waktu yang
sedikit akan menghasilkan karya yang spektakuler. Bahkan karyanya akan melampaui
batas umur biologisnya. Sebut saja tokoh
karismatik Buya Hamka , dari tangan beliau lahir karya yang spektakuler Tafsir
AlQura AlAzhar. Beliau selesaikan ketika menjalani masa tahanan beberapa tahun
di penjara Suka Miskin. Sekarang menjadi karya abadinya meskipun penulisnya
sudah almarhum.
Sebaliknya
orang yang tidak cerdas kalau tidak boleh disebut bodoh, menejemen waktunya sangat jelek. Seberapapun
umur biologisnya tidak akan ampu menghasilkan karya besar. Karena waktu 24 jam
itu tidak dimanfaatkan secara efektif bahkan cenderung lalai dan sia-sia.
Merugilah dia dengan umur yang dimiliki. Umar bin Khathab pernah memberikan
statmen tentang waktu “ Waktu ibarat pedang, barang siapa tidak pandai
memanfaatkan maka akan membelah dirinya sendiri,“.
Kalau
seandainya Alloh menganugerahkan kepada kita umur 60 tahun , kemudian kita
manfaatkan dengan teori yang selama ini kita anggap benar bagaimana hasilnya.
Sebagi contoh, tidur yang normal menurut teori selama ini adalah 8 jam perhari.
Maka bisa kita hitung berapa lama kita memnafaatkan waktu hidup itu untuk
tidur. 8 jam adalah sepertiga dari 24 jam , artinya sepertiga dari total umur
kita yang 60 tahun itu adalah 20 tahun. Jadi selama itu pula kita tidur.....masihkah
kita akan tetap berteori harus tidur 8 jam perhari?
Ibnu Mas’ud berkata,
“Tiada yang pernah kusesali
selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku
tidak bertambah.”
_-_-_-
selamat tidur panjang..............
Komentar
Posting Komentar