AKU TIDUR 20 TAHUN

AKU TIDUR 20 TAHUN
Oleh Kang Bari
30 September 2017





Tidur merupakan rutinitas manusia dari masa orok sampai meninggal dunia. Juga merupakan kebutuhan yang bersifat alamiyah dan sangat mendasar. Bahkan yang satu ini tidak bisa digantikan dengan aktifitas yang lain. Ketika porsinya dikurangi akan menimbulkan permasalahn, demikian juga sebaliknya. Dari yang paling ringan hingga yang berat.  

Dalam cerita pewayangan tersbut seorang raja yang bernama Dasa Muka, Konon bertapa dengan tidur seama 100 hari. Untuk membangunkanya tidak mudah, memerlukan kesaktian tersendiri. Dalam AlQuran juga dimuat tentang pemuda Kahfi, Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-'Adzim; jilid:3 ; hal.67-71).

Dalam sebuah surat di AlQuran Alloh berbicara tentang waktu dan menejemennya. “ Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mngerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”.  (Al Ashr.103: 1-3). Kaitanya dengan waktu hakekatnya Alloh menganugerahkan manusia secara kwantitatif  sama yakni 24 jam. 

Kecerdasan manusia dalam memanfaat kesempatan akan membedakan hasil akhir yang diperoleh. Dalam bahasa modern dikenal dengan menejemen waktu. Sehingga dengan waktu yang sedikit akan menghasilkan karya yang spektakuler. Bahkan karyanya akan melampaui batas  umur biologisnya. Sebut saja tokoh karismatik Buya Hamka , dari tangan beliau lahir karya yang spektakuler Tafsir AlQura AlAzhar. Beliau selesaikan ketika menjalani masa tahanan beberapa tahun di penjara Suka Miskin. Sekarang menjadi karya abadinya meskipun penulisnya sudah almarhum.

Sebaliknya orang yang tidak cerdas kalau tidak boleh disebut bodoh,  menejemen waktunya sangat jelek. Seberapapun umur biologisnya tidak akan ampu menghasilkan karya besar. Karena waktu 24 jam itu tidak dimanfaatkan secara efektif bahkan cenderung lalai dan sia-sia. Merugilah dia dengan umur yang dimiliki. Umar bin Khathab pernah memberikan statmen tentang waktu “ Waktu ibarat pedang, barang siapa tidak pandai memanfaatkan maka akan membelah dirinya sendiri,“.

Kalau seandainya Alloh menganugerahkan kepada kita umur 60 tahun , kemudian kita manfaatkan dengan teori yang selama ini kita anggap benar bagaimana hasilnya. Sebagi contoh, tidur yang normal menurut teori selama ini adalah 8 jam perhari. Maka bisa kita hitung berapa lama kita memnafaatkan waktu hidup itu untuk tidur. 8 jam adalah sepertiga dari 24 jam , artinya sepertiga dari total umur kita yang 60 tahun itu adalah 20 tahun. Jadi selama itu pula kita tidur.....masihkah kita akan tetap berteori harus tidur 8 jam perhari?
Ibnu Mas’ud berkata,
 “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.


_-_-_- selamat tidur panjang..............

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Abadi

Hamid

Pelukis